Pondok Pesantren Darur Rasyid mengirim utusan ustad dan ustazah untuk mengikuti Kursus Mahir Dasar KMD Pembina Pramuka Pesantren Se-Aceh.
Kursus tersebut diselenggarakan oleh Satuan Komunitas Gerakan Pramuka Pesantren Kwartir Daerah Aceh di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Banda Aceh dan Aceh Besar, Banda Raya, Kota Banda Aceh.
KMD merupakan kursus tingkat dasar dalam kursus kepramukaan sebagai tahapan awal dalam memberi bekal pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis membina Pramuka di kalangan peserta didik di Gugus Depan.
KMD yang diikuti kalangan guru ustad ustazah pondok pesantren Se-Aceh ini berlangsung pada tanggal 24 s/d 30 November 2021 ditujukan untuk melahirkan kader pembina pramuka yang memiliki legalitas resmi dan berkualitas nyata dalam menerapkan pendidikan kepramukaan di Pondok Pesantren.
Dalam momentum pembukaan kursus ini, Ketua Harian Kwartir Daerah Aceh, Cut Bang Djufri Effendi menyatakan bahwa Pondok Pesantren memiliki potensi besar dalam mewujudkan kaderisasi kepramukaan sehingga melahirkan santri-santri yang siap tampil di berbagai event kepramukaan baik di tingkat daerah, nasional bahkan event internasional.
“Saya meyakini, Santri Pondok Pesantren sangat berpotensi untuk diutus mewakili Aceh untuk tampil diberbagai kegiatan kepramukaan, baik di dalam atau diluar negeri, selain kedisiplinannya sudah terlatih, kemampuan Bahasa Arab dan Inggrisnya juga mumpuni dibarengi pula mentalitas diri dalam memahami serta menerapkan ilmu agama juga telah terorganisir di pesantren. Ini sudah dimiliki, tinggal menanamkan jiwa dan pengalaman kepramukaan, dengan Kursus inilah para calon-calon pembina diajarkan cara untuk menyajikan kegiatan kepramukaan praktis di pondok pesantren” Ujar Cut Bang Djufri, dalam sambutannya.
Menyikapi Kursus yang diselenggarakan untuk pembina pramuka pesantren ini, Pimpian Pondok Pesantren Darur Rasyid, Ust.H.M.Rasyid Bancin,S.Sos.I menyatakan antuasiasnya dan berharap agar kursus ini terus berlanjut ke tahap berikutnya.
Sebagai Pimpinan Pesantren, Saya sangat bersenang hati dan berterima kasih kepada Kwartir Daerah Aceh yang telah memberikan wadah serta peluang besar kepada lembaga pesantren untuk berkesistensi di kepramukaan, andai saja kursus ini tidak dibatasi maka saya akan mengutus lebih banyak lagi ustad ustazah pesantren Darur Rasyid untuk ikut serta, saya sangat berharap kursus ini tidak berhenti pada tahap mahir dasar saja namun ada tahap lanjutan KML atau bila perlu sampai ke KPL diprogramkan, sehingga terlahir pelatih-pelatih yang berlatar belakang pesantren ” Ungkap Ustad Rasyid.
Ustad Rasyid menambahkan tentang prinsipnya terhadap kepramukaan di lembaga pondok pesantren.
“Saya baru mengenal pramuka disaat sudah menjadi pimpinan pesantren, dulunya hanya sekedar mengenakan seragamnya saja. Ketika mengikuti kursus, saya mulai mendalami sistem dan undang-undang kepramukaan, saya belum menemukan ada hal-hal yang bertentangan dengan syariat islam, bahkan Dasa Dharma Pramuka saja masih banyak santri-santri dan alumni-alumni pesantren yang belum konsisten mengamalkannya padahal sepuluh point dalam Dasa Dharma Pramuka adalah ajaran-ajaran yang diutamakan dalam syariat islam, dimulai dari Ketaqwaan sampai kepada suci dalam fikiran, perkataan dan perbuatan” tambah Ustad Rasyid.
Di Pondok Pesantren Darur Rasyid, Kepramukaan bukan hanya sekedar ekstrakurikuler wajib untuk dilaksanakan namun juga pramuka (kader pramuka) dijadikan barometer santri yang militan, nasionalis dan berdedikasi.
