Ustad Andika : Selain Publik Speaking Santri Darur Rasyid Harus Dibiasakan Dengan Aktivitas Menulis

0
1185
Ustad Andika : Selain Publik Speaking Santri Darur Rasyid Harus Dibiasakan Dengan Aktivitas Menulis

silatong – Direktur Pondok Pesantren Darur Rasyid, Ust.Andika Novriadi, M.Ag menuturkan bahwa santri – santri Darur Rasyid perlu dibiasakan dengan aktivitas menulis

Hal ini ia sampaikan dalam rapat pertemuan guru pengajar dan pengasuh Pondok Pesantren Darur Rasyid pekan lalu (22/02/2022)

“Alhamdulillah santri-santri kita sudah berani tampil dan cakap dalam publik sepeaking, sebagian sudah terekspose di media dan unjuk kemampuan diberbagai agenda internal pesantren, namun kita tidak boleh puas sampai disini saja, kita perlu mengkader santri untuk dapat menghasilkan karya tulis” tutur ust.Andika dihadapan guru-guru pesantren.

Dimasa sekarang ini, penulis dan jurnalis berlatar belakang pesantren sangat minim ditemukan, dengan maraknya kritik terhadap islam dan konflik sosial di masyarakat disertai dengan merebaknya narasi – narasi berbalut kritik negatif yang terkadang menyudutkan lembaga pendidikan pesantren.

Pada persoalan inilah dibutuhkan sosok penulis dan jurnalis santri berlatar belakang pendidikan pesantren yang sudah terdidik dengan berbagai disiplin ilmu. Peran mereka sangat diperlukan dalam memuat karya tulis untuk mengedukasi masyarakat dan membela agama serta mensyiarkan lembaga pendidikan pesantren.

Kita harus menyediakan wadah bagi-bagi santri untuk menuangkan hasil karyanya, kita mulai dengan memanfaatkan media Majalah Dinding (Mading) memuat karya tulis seperti artikel, cerita pendek, narasi berita, anekdot, puisi dan lain sebagainya.

Diberbagai tingkatan pendidikan formal, literasi sudah mulai digerakkan dengan capaian mendongkrak kemampuan peserta didik dalam mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, seperti membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/ atau berbicara.

Dilingkungan Pondok Pesantren Darur Rasyid dalam sistem pendidikannya telah menerapkan sebagian besar dari konsep literasi itu, akan tetapi dalam sektor menulis masih kurang.

Kedepan harus benar-benar kita seriuskan

Untuk dapat memupuk semangat santri dalam menghasilkan karya tulis, tentu harus dimulai dengan pergerekan guru, artinya guru-guru di Pesantren Darur Rasyid pun mengasah kemampuan dan membiasakan menerbitkan karya tulis untuk dinikmati para santri.

Sejumlah santri yang ada di Pesantren ini tentu tidak semua mereka menyukai seni berbicara mungkin disebabkan permasalahan mental, dalam praktik kegiatan Muhadharah (Latihan Berpidato) kerap kita temukan santri yang masih enggan berkespresi dalam bersuara, nah mereka yang mengalami permasalahan ini dapat kita alihkan kepada seni penulisan.

Kita mulai pelan-pelan dari hasil karya yang sederhana, karangan cerita pendek, ringkasan materi yang diajarkan guru atau menulis gagasan dan pemikiran tentang suatu topik.

Santri – santri ini harus dikader sejak dini dibarengi dengan pembinaan maksimal dari guru pengasuh, kita berikan mereka panggung seluas-luasnya untuk karya tulis, bila perlu diberi reward.

Disamping itu, guru – guru pun harus terus menerus mengembang diri dan membiasakan membuat karya tuli dengan narasi narasi jitu yang bisa memotivasi santri, bahkan capaian kita kedepan guru Darur Rasyid diharuskan menghasilkan karya tulis yang diterbitkan secara resmi, entah itu novel, antologi dan lain sebagainya.

Jika ini berhasil tentunya akan melahirkan kebanggaan tersendiri dari kalangan santri dan merekapun lebih termotivasi.

Santri – santri yang berbakat, karya-karyanya akan kita publish di media dan website pesantren

Kita tidak tahu, mungkin saja dimasa depan nanti santri – santri kita ini akan menjadi penulis hebat yang berguna bagi ummat, bangsa dan negara.

Dakwah tidak harus melalui ceramah atau pidato, namun juga dakwah dapat dilakukan melalui tulisan bahkan melalui adegan film singkat pun bisa, dengan pola ini dakwah dapat menyentuh masyarakat pengguna media sosial.

Zaman terus berkembang beriringan dengan kemajuan teknologi yang mempengaruhi konsep belajar, santri – santri Darur Rasyid harus mampu menyeimbangi melalui program pendidikan yang diselenggarakan pesantren.

Jika memang diperlukan santri Darur Rasyid kita ajarikan teori dan praktik menggunakan aplikasi digital dan pengoperasian website.

Allahu musta’an.