Komitmen untuk membangun Pondok Pesantren Darur Rasyid bukan hanya ungkapan semangat semata, namun keseriusan dan kesungguhan yang besar bagi para pendiri lembaga ini, para team pembangun terus bekerja siang malam untuk menyelesaiakan beberapa sarana gedung.
Excavator terus beroperasi, Truk pengangkut pasir setiap waktu keluar masuk komplek pesantren dan para team pekerja pembangunan begitu semangat beraktifitas seakan tak kenal lelah.
Ustadz Rasyid sebagai penggagas berdirinya lembaga ini juga tak kalah serius dan kesungguhannya, hampir setiap malam dalam sepakan ia bermalam di komplek pembangunan pesantren.
Ini sungguh pemandangan yang tak biasa, Ustadz Rasyid harus rela meninggalkan anak istrinya di sepadan Subulussalam, ia tidur diatas karpet tipis diatas gubuk panggung tanpa dinding, hal ini dilakukan demi memantau proes pekerjaan pembangunan pesantren ini, terlebih lagi pembangunan ini berlangsung pada bulan ramadhan, Ustadz Rasyid saban hari menyantap makan sahur dan berbuka dengan menu seadanya bersama para pekerja.
Sempat beberapa orang bertanya terkait perilaku Ustadz Rasyid ini, seharusnya dia bisa bersantai di rumah, tidak harus bersusah payah seperti itu, ia hanya menjawab dengan senyuman “Agar ada yang bisa diceritakan dimasa tua nanti”
Dalam kesempatan lain Ustadz Rasyid pernah mengakui, dengan tindakannya seperti itu rela berkorban waktu dan tenaga itu semua dilakukan sebagai implementasi awal dari tanggung jawab wakaf dan kepercayaan orang banyak yang dibebankan kepadanya.