Ketua Umum DPP IKAPDA (Ikatan Alumni Pesantren Darul Arafah) Kunjungi Pesantren Darur Rasyid

0
1460
Ketua Umum DPP IKAPDA (Ikatan Alumni Pesantren Darul Arafah) Kunjungi Pesantren Darur Rasyid

silatong – Ketua Umum DPP IKAPDA (Ikatan Alumni Pesantren Darul Arafah) Edi Siregar kunjungi Pondok pesantren Darur Rasyid di Desa Silatong, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, (14/03/2021). Kunjungan tersebut pasca liburan akhir pekan bersama keluarga ke Pulau Banyak.

Saat tiba di komplek Pesantren Darur Rasyid, Edi Siregar mengatakan sangat terkesan dengan pengelolaan pondok pesantren Darur Rasyid yang berkonsep lembaga wakaf dengan menerapkan sistem pendidikan pondok modern.

Terkesan bertambah bangga yang ia rasa setelah mengetahui bahwa Direktur Pengelola Pesantren yang ia kunjungi itu merupakan Alumni Pesantren Darul Arafah.

Ketua Umum DPP IKAPDA (Ikatan Alumni Pesantren Darul Arafah) Kunjungi Pesantren Darur Rasyid

“Saya tidak menyangka, ada pesantren dengan lahan seluas 7 Hektar di wilayah Aceh Singkil ini, meskipun masih baru namun sudah berhasil mengoperasikan konsep kegiatan pondok modern seperti gontor, saya kagum dengan semangat ustad ustazahnya dan dengan potensi alam di pesantren ini, banyak hal produktif yang bisa dilakukan untuk menopang ekonomi pesantren, namun yang membuat saya lebih kagum, Direktur pengelola pesantren ini adik leting saya sendiri” Ujar Edi

Edi Siregar, Alumni angkatan ke 13 Pesantren Darul Arafah itu tiba di Pesantren Darur Rasyid bertepatan dengan kunjungan Pengurus Kwartir Daerah Pramuka Aceh dan beberapa tokoh Aceh Singkil dan Kota Subulussalam yang sedang melaksankan pertemuan untuk membahas persiapan Musabaqah Tunas Ramadhan MTR Aceh 2021 yang akan diselenggarakan pada bulan april mendatang.

Ketua Umum DPP IKAPDA (Ikatan Alumni Pesantren Darul Arafah) Kunjungi Pesantren Darur Rasyid

Dalam pertemuan itu, terdapat Ketua Harian, Sekretaris Kwarda Aceh, Pengurus Kwarcab Aceh Singkil, MPD Kota Subulussalam dan beberapa pimpinan pesantren, Di dalam majelis Edi terlibat dialog aktif terkait kepramukaan, kegiatan santri dan produktiftas pondok pesantren.

Setelah agenda pertemuan selesai, Edi masih ingin berdiskusi banyak dengan pendiri, Direktur dan Pengasuh serta Guru Pesantren Darur Rasyid.

Hasrat mengenang masa lalu saat menjadi santri, Edi menghabiskan waktu sambil bernostalgia menikmati pemandangan aktifitas pesantren, kegiatan santri dan berkeliling diseputar lingkungan komplek pesantren, saat dipersilahkan Direktur untuk melihat sebuah peninggalan sejarah yang berada tepat dibelakang pesantren, ia semakin berdecak kagum.

Ketua Umum DPP IKAPDA (Ikatan Alumni Pesantren Darul Arafah) Kunjungi Pesantren Darur Rasyid

Direktur Pesantren Darur Rasyid, Ustad Andika Novriadi, M.Ag, menunjukkan sumber air pesantren kepada Edi dan mengatakan bahwa pesantren Darur Rasyid mengkonsumsi air yang bersumber langsung dari mata air di dalam goa peninggalan masa kolonial belanda.

“Inilah sumber air kami bang, Alhamdulillah airnya jernih, kami sudah membawa sampelnya ke lab, ternyata hasilnya layak dikonsumsi langsung, kami biasa meminumnya tanpa dimasak, tapi hanya sebagian saja lahan di goa ini milik pesantren,” Ujar ustad Andika sambil mengajak seniornya itu menelusuri ruang goa ”

Setelah menelusuri beberapa rongga goa, Edi memberi semangat kepada Direktur untuk sungguh-sungguh menjaga sumber mata air dan seluruh kawasan goa harus menjadi hak milik dan dikelola sepenuhnya oleh pesantren.

“Air ini sumber kehidupan, kebetulan saya tinggal dan bertugas di sibolangit Kabupaten Deli Serdang, Pasokan air bersih kota medan bersumber dari sibolangit, bisa dikatakan medan masih bergantung dengan sibolangit untuk asupan air bersih”

Ketua Umum DPP IKAPDA (Ikatan Alumni Pesantren Darul Arafah) Kunjungi Pesantren Darur Rasyid

“Jika pesantren memiliki air bersih yang bisa diproduksi maka ini akan berpotensi menjadi usaha yang produktif, meskipun pesantren ini baru dan butuh pembangunan gedung, namun sebaiknya terlebih dahulu membangun memantapkan sumber air yang nantinya mampu memenuhi kebutuhan pesantren, percuma nanti memiliki gedung megah namun kebutuhan air masih terkendala, sebaiknya sumber air dan seluruh lorong goa ini diamankan terus” tutur Edi menyemangati.