silatong – Habibi Bancin,SH, beri pengarahan kepada santri dan santriwati Pesantren Darur Rasyid tentang Prinsip Sukses Belajar Di Pondok Pesantren.
Habibi yang kini menjabat sebagai Kepala Desa (Gecik) Silatong, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil hadir di Darur Rasyid sebagai Pembina Upacara (28/03/2022).
Dalam amanatnya, Habibi menyatakan bahwa dirinya sebagai Kepala Desa merasa berbangga hati dengan hadirnya Pesantren Darur Rasyid di Desa Siltong.
“Saya dan pemerintahan Desa Silatong sangat bangga dengan esksistensi Pesantren Darur Rasyid di desa ini membuat nama silatong semakin familiar. Kami merasakan itu dengan keberadaan santri-santri yang datang dari berbagai daerah untuk menuntut ilmu di Pesantren ini disertai dengan kunjungan sejumlah tokoh dan instansi pemerintah Kabupaten dan Provinsi menjadikan nama silatong terangkat sehingga sering dibicarakan publik”
“Ini suatu anugrah besar, namun harus ada tanggung jawab dalam diri kita khususnya para santri-santri disini, harus benar-benar mampu menunjukkan prestasi berkualitas nyata yang bermanfaat dapat dirasakan masyarakat luas” ujar Habibi saat membuka amanat

Selanjutnya, Habibi memberitahukan kepada seluruh santri dan peserta upacara bahwa dirinya adalah alumni pesantren yang pernah mengenyam pendidikan hingga menjadi alumni di Pondok Pesantren Darul Mutallimin Tanah Merah Aceh Singkil, dari pengalamannya menjadi santri ia menyatakan memahami psikologi santri yang belajar dilingkungan terbatas.
“Saya juga seorang santri dulunya, sama seperti adik-adik semua diantarkan orangtua ke pesantren untuk menimba ilmu, ada begitu banyak godaan dan tantangan yang membuat kita merasa tidak betah berada di pesantren, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan tentang prinsip sukses belajar di Pondok Pesantren”
“Adik-adik semua, untuk dapat berhasil menuntut ilmu di Pondok Pesantren, kamu semua harus memiliki 3 prinsip ini, yang pertama yaitu prinsip syukur, kamu wajib bersyukur karena sudah berkesempatan belajar di pesantren, begitu banyak anak-anak seusia kamu dibelahan dunia ini yang tidak sempat bersekolah karena kesulitan ekonomi dan hambatan lainnya, sementara kamu di pesantren ini segalanya sudah tersedia bahkan uang jajan juga dikirim orangtua, kamu wajib mensykuri itu, jika tidak maka kamu akan selalu merasa tidak nyaman berada di pesantren”

“Adapun yang prinsip kedua adalah Sabar, belajar di Pesantren kamu harus memiliki kesabaran yang kuat dari segala godaan dan tantangan yang kamu hadapi, sabar dalam proses belajar dan terhadap godaan pengaruh dari pergaulan diluar pesantren, yakinlah dengan kesabaran itu kamu akan mendapat nikmat, hal itu akan kamu rasakan setelah tamat dari Pesantren”
“Ketiga adalah prinsip tujuan, sebagai santri pesantren kamu harus punya impian, dimasa depan nanti kamu ingin menjadi apa, jika kamu tidak punya tujuan atau impian maka kamu akan bermalas-malasan, tidak bergairah dan akhirnya merasa tidak betah”

“Adik-adik semua, sebenarnya santri pesantren itu bisa menjadi apa saja, disini kamu mendalami ilmu agama, dibina dalam penguatan aqidah dan menguasai berbagai ilmu, nantinya setelah tamat kamu bisa melanjutkan pendidikan sesuai dengan jurusan atau bidang yang kamu minati”
“Oleh karena itu persiapkanlah dirimu dari sekarang, bersemangatlah dalam belajar dan raih impianmu dari pesantren Darur Rasyid ini” ucap habibi sebelum menutup amanatnya
Usai upacara ditutup, sebelum pamit meninggalkan komplek Pesantren, Habibi menyempatkan diri berbincang-bincang dengan dewan guru, Habibi meminta kepada seluruh dewan guru Pesantren Darur Rasyid untuk tetap menjalin hubungan sosial dengan masyarakat sekitar.








